elhakeem


ALASAN


>>)§(<<


Memang sewaktu-waktu manusia bisa merasa senang dalam kesendiriannya, tetapi tidak untuk selamanya.
Manusia telah menyadari bahwa hubungan yang dalam dan dekat dengan pihak lain akan membantunya mendapatkan kekuatan dan membuat dia lebih bisa menghadapi tantangan.
Karena alasan-alasan inilah maka manusia melakukan perkawinan, berkeluarga
, bahkan bermasyarakat dan berbangsa.
Allah Maha Mengetahui bahwa ini dialami oleh semua manusia, baik pemuda maupun pemudi, duda maupun janda.
Karena itu Al Qur'an, ketika berbicara tentang janda yang belum selesai 'iddah (masa berkabung/tunggu) nya, menyatakan bahwa:
Tidak ada dosa bagimu (hai para wali) membiarkan mereka berbua terhadap diri mereka menurut yang ma'ruf (patut).
-QS Al Baqarah 234-
Maksudnya mereka boleh berhias, bepergian dan menerima pinangan, sedangkan para lelaki diingatkan oleh lanjutan ayat itu bahwa:
Tidak ada dosa (juga) bagimu meminang wanita-wanita itu (yang suaminya telah meninggal dan masih dalam masa tunggu) dengan (kalimat) sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan menikahi mereka).
Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka.

-QS Al Baqarah 235-
Mengapa tidak ada dosa?
Karena keinginan untuk menyatu atau berpasangan itu dapat merisaukan bila tidak dipenuhi
.
Kemudian mengapa ada syarat "ma'ruf(patut)"?
Karena bila pemenuhannya secara keliru dan tidak terarah, maka ia akan membinasakan.
Dari sini agama mensyariatkan dijalinnya pertemuan pria dan wanita dan diarahkannya pertemuan itu sedemikian rupa sehingga terlaksana apa yang dinamai "pernikahan" guna mengusir hantu keterasingan dan guna beralihnya kerisauan menjadi ketentraman,
Diantara tanda-tanda (kebesarandan kekuasaan) Allah adalah Dia menciptakan dari jenismu pasangan-pasangan agar kamu (masing-masing) memperoleh ketentraman dari (pasangan)-nya dan dijadikannya diantara kamu mawaddah dan rahmah.
Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

-=QS Ar Rum 21=-


>>)§(<<


back to home


elhakeem.xtgem.com